Senin, 26 September 2011

LoGo u^^u

logo ini aku buat untuk tugas kesenianku di kelas XII ini. kelak saat aku dewasa , aku ingin punya toko baju yang sangat fenomenal di kalangan masyarakat.  maka dari itu aku buat logo ini sesimple mungkin,, agar mudah di ingat.:)). Hana yang berarti bunga, dan kupu-kupu hitam yang melambangkan kecantikan yang eksotik/elegan. begitulah definisinya...^^

Kamis, 08 September 2011

Design Tipografi, by Velani ;9

macam-macam Ideologi

Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia..
Cirri-ciri ideology pancasila:
Ideologi terbuka,yaitu nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri.
Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka bukan hanya dapat dibenarkan melainkan dibutuhkan. Nilai-nilai dasar menurut pandangan negara modern bahwa negara modern hidup dari nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya.
Contoh Negara yang menganut ideology pancasila adalah INDONESIA
Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran yang terkandung di dalamnya, sebagai berikut:
1. inti pemikiran : kebebasan individu
2. perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara yang absolut, pada tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan ketat melalui berbagai undang-undang dan peraturan terhadap warganegara
3. landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi-pekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan bersifat memaksa terhadapnya.
4. system pemerintahan (harus): demokrasi
Ideologi Liberaisme Terbentuk
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding
Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun
Thomas Jefferson
Ciri-ciri ideologi liberalisme
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..

Negara yang menganut Ideologi Liberalisme
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Libera

Rabu, 10 Agustus 2011

tugas tipografi. Velani A, XII - IPA4

tipografi

Tipografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penataan dan pemilihan huruf yang dapat menciptakan kesan tertentu , sehingga pembaca mendapatkan kenyamanan membaca dengan maksimal.Tipografi juga dikenal sebagai karya atau design yang menggunakan huruf sebagai bahan utama.

Sejarah Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi berawal ketika dikenalnya pictografh. Bentuk tipografi merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.Dengan berkembangnya zaman, tipografi mulai di kenal sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, berlangsung kurang lebih pada abad 8 SM di Roma. Saat itu tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu cepat dapat dengan mudah menghasilkan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Jenis huruf

HURUF-HURUF TIPOGRAFI DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT :

Roman, meruakan kumpulan huruf kapital yang biasa kita temui di pilar dan prasasti Romawi, kemudian berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.

Serif, merupakan huruf yang memiliki siripan di ujungnya. Berfungsi untuk membantu keterbacaan, dan memudahkan saat huruf diukir ke batu.

Egyptian, merupakan huruf yang memiliki  kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Huruf ini biasa disebut slab serif.

Sans Serif, merupakan huruf yang tidak  bersirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan

Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
Ø      Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
Ø      Penggunaan warna
Ø      Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
Ø      Jenis huruf
Ø      Ukuran
Ø      Pengaturan, terdiri dari alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
Ø      Kontras warna terhadap latar belakang

6 tips dasar untuk membuat tipografi lebih menarik, nyaman dan mudah terbaca.

Kerning 

Kerning adalah jarak antar huruf. Sebaiknya penggunaan kerning yang baik adalah tidak terlalu merapat, karena hasilnya akan terlihat penuh dan susah terbaca. Maka dari itu, kita hendaknya lebih memperhatikan dalam penggunaan kerning, agar hasil yang di capai dapat maksimal.

Pemilihan Font

Pemakaian jenis font yang tepat dapat membantu design menjadi lebih menyatu dan lebih cepat mengkomunikasikan maksud dari desain. Jenis font bisa di ibaratkan jenis ‘suara’ yang berbicara pada desain. Font dengan gaya tebal akan terasa seperti suara laki-laki dan bersuara berat. Font berbentuk kaku dan kotak-kotak, akan terasa seperti robot atau mesin yang berbicara, dan seterusnya. Masing-masing jenis font mempunyai jenis suara tersendiri.

Berat dan Ukuran

Kita bisa memainkan berat (tebal tipis) dan ukuran (besar kecil) font, untuk memberikan urutan kalimat mana yang akan di baca terlebih dahulu. Sehingga secara tidak langsung pembaca akan di tuntun sesuai dengan flow yang kita mau. Cara ini juga dapat mencegah pembaca bingung akan bagian mana yang seharusnya di lihat terlebih dahulu. Salah urutan dalam membaca akan mengakibatkan informasi susah di mengerti.

Leading

Leading adalah jarak spasi antara kalimat atas dan bawah dalam satu paragraf. Penggunaan leading juga penting dalam pembuatan suatu desain, leading yang di atur dengan baik akan membuat pembaca tidak merasa lelah jika mereka membaca suatu artikel yang panjang.

Warna

Warna yang digunakan dalam desain tipograf sebaiknya sebaiknya menggunakan warna-warna yang senada/selaras. Misalnya warna background di buat gelap, namun tidak hitam 100%, dan berikan warna abu-abu muda pada font. Dengan begitu maka mata tidak akan terlalu lelah.

Lebar Paragraf

Suatu paragraph yang ideal adalah paragraf yang tidak terlalu lebar dan tidak terlalu pendek, dan menyesuaikan besar font. Dalam hal ini kita harus mencoba langsung membaca paragraf yang kita desain untuk menemukan lebar yang ideal. Jika kita masih menggerakan kepala lumayan sering, itu artinya kita harus mengatur kembali lebar paragraf tersebut.